Foto Bugil Maria Ozawa Terbaru 2017

Foto Bugil Maria Ozawa Terbaru 2017 akan jadi gambar menarik menghiasi blog ini. maria ozawa adalah salah satu wanita cantik asal jepang yang sangat terkenal sekali di dunia dengan video bokepnya. video bokep maria ozawa sangat banyak sekali, beragam adegan seks mungkin sudah dia coba semuanya..

Maria ozawa adalah cewek blasteran, ayahnya francis dan ibunya berasal dari jepang. Maka tak heran kalau maria ozawa sangat cantik tiada tara, karena emang dia berasal dari perpaduan orang tua yang sangat berkualitas.

Nah sesuai dengan judul artikel yang aku buat, disini aku akan bagikan beberapa foto bugil maria ozawa yang sangat indah untuk dipandangi. langsung saja para pengunjung yang terhormat, manjakan mata kalian dengan beberapa foto bugil milik maria ozawa yang masih segar dari kami dan semoga terhibur.

foto bugil maria ozawa
foto bugil maria ozawa
foto bugil maria ozawa
foto bugil maria ozawa
foto bugil maria ozawa
Image Source : http://fotoartismantap.blogspot.com/2017/04/foto-bugil-miyabi-maria-ozawa-2017.html

Cerita Dewasa Gairah Seks Sekertaris Pribadi


Cerita Dewasa Seks – Selly memang supel. Ia memiliki banyak teman dan kenalan. Sering ia memperkenalkan aku dengan teman-temannya. Tak jarang teman prianya mencoba untuk berpacaran denganku. Katanya sih aku cantik dan memiliki penampilan yang begitulah. Akhirnya aku berpacaran dengan kenalan Selly. Namanya Daniel. Ia sangat gigih untuk meluluhkan hatiku. Bisa dibilang temanku Selly memiliki pergaulan yang bebas. Memang ia memiliki banyak pacar dan tak jarang mereka menginap di kamar Selly.
Memang tempat kostku bagus dan bebas. Dan terkadang pacarku sering pulang malam. Tapi kami hanya mengobrol dan tidak melakukan apa-apa. Mungkin, karena Daniel cara berpacarannya jauh, terkadang ia mencoba untuk menaklukan tubuhku.
Baru kali aku menerima pria sebagai pacarku. Awalnya Daniel mencoba untuk mencium bibirku. Tapi aku menghindar dan menolaknya. Tapi karena usahanya yang gigih akhirnya bibir ini kuberikan. Hampir setiap bertemu ia melahap bibirku. Seakan tiada pertemuan tanpa berciuman. Tahap demi tahap usahanya berhasil membuatku memberikan tubuhku. Mulai dari bibir, dadaku dan kepolosan tubuhku yang tanpa sehelai pakaian. Kecuali keperawananku.
Sering Daniel meminta keperawananku. Tapi kutolak, kuanggap sudah semua kuberi. Kecuali satu ini. Setiap bertemu tubuhku selalu polos, karena Daniel selalu melucuti pakaianku. Awalnya aku merasa canggung. Awalnya aku hanya kasihan, mungkin karena kelembutan Daniel aku malah menyukai hal ini.
Aku memiliki komputer di kamar kostku. Sering Daniel membawakan film. Tapi lama-lama aku diajak nonton film XX. Awalnya aku risih, karena merasa lihat tubuh sendiri. Aku jijik melihat adegan-adegan itu. Tapi karena Daniel memberikan kelembutan disaat kami menonton, perlahan aku suka. Kuanggap sebagai pelajaran. Beberapa lama kemudian aku mempraktekkannya. Aku mencontoh beberapa adegan dan aku menyukainya. Sampai kuberikan liangku, tapi aku tetap perawan karena hanya liang belakangku yang kuberikan. karena kasihan terhadap Daniel yang menginginkan bersetubuh denganku.
Awalnya aku agak risih dan aneh. Tapi rasa nikmat yang kurasakan malah membuatku ketagihan. Sampai-sampai aku beronani saat kusendiri. Makin diasah rasanya aku makin butuh. Sampai kurobek sendiri selaput daraku dengan jari-jariku. Daniel tidak tahu hal ini. Kurasakan kenikmatan yang berbeda disaat liang vaginaku dimasuki sesuatu.
Saat malam minggu, Daniel dan aku bercumbu seperti biasanya. Sampai kami benar-benar terangsang dan sodomi kami lakukan. Aku menikmatinya, entah Daniel. Beberapa kali kurasakan semburan Daniel di liang anusku. Sampai-sampai liangku sangat licin. Akhirnya aku kelelahan dan kulihat Daniel ke kamar mandi. Sesaat kuterlelap. Beberapa lama kuterlelap. Sesaat kutersadar dan kurasakan kakiku mengangkang lebar. Terasa sentuhan yang lembut merangsang daerah sensitifku. Dengan reflek, dada dan daguku terangkat tinggi.
Ah, birahiku mengalir di dalam darahku. Sesaat nafasku berburu, kumendesah. Kemudian kurasakan tubuhku dipeluk. Kurasakan bibir vaginaku tersentuh sesuatu. Perlahan suatu benda memasuki liang vaginaku. Sekejap kutahan nafas dan kurasakan nikmat seiring benda yang memasuki liangku. “Ooouuhh,” terucap seiring liangku tertancap dalam. Mataku tak dapat kubuka lebar karena kunikmati kejadian ini. Perlahan terlihat sosok Daniel.
Kurasakan Daniel mengeluar-masukkan miliknya perlahan. Mengapa kurasakan kelembutan dan kenikmatan dari sentuhannya. Beberapa lama kurasakan semburan di liangku. Aahh, rasanya, membuat rasa yang.. Sesaat kemudian kurasakan puncakku. Kudekap erat Daniel dan sesaat tubuhku menegang. Setelah itu kubenar-benar tersadar dan rasa bingung, sedih, kecewa dan senang bercampur aduk di hatiku. Rasa malu tersimpan di hatiku. Harga diriku sesaat hilang bersama persetubuhan itu. Beberapa kali Daniel menyetubuhiku. Tapi rasa klimaks yang kurasakan setiap berhubungan, membuatku ketagihan.
Akhirnya aku lulus kuliah. Dan Aku menjadi sekertaris. Bosku baik. Ia sudah menikah. Kurasakan orangnya lembut. Entah mengapa, lambat laun aku menyukainya. Perasaan sama kurasakan dari sikapnya. Kulihat ia rajin datang. Kami sering bersama dan kami sering mengobrol di dalam ruangannya. Awalnya kami berbincang. Akhirnya kami saling terbuka dan membicarakan tentang hal yang pribadi. Sesaat kami bertatapan. Rasa getaran yang kuat mengalir di tubuhku di saat dekat dengannya…Baca selengkapnya klik disini

Cerita Dewasa Gadis SMA Cantik Yang Liar


Cerita dewasa seks – Sebuah cerita tentang kisah seseorang remaja yang menyetbuhi teman kostnya yang masih 17 tahun dan duduk di bangku SMA. Kiki, yang sering disebut temannya mirip dengan salah satu anggota JKT48 dengan wajah yang cantik serta tubuhnya yang masih mungil, mulus dan seksi ini akan membuat mata para lelaki terpesona melihatnya.
Aku mengenalnya ketika dia berkelahi dengan teman sebelah kamar kost nya. Kiki namanya, gadis yang masih duduk di bangku SMA itu sangat liar. Ia tinggal sendirian, asalnya dari luar kota, setiap bulannya ia hanya menerima kiriman uang dari orang tuanya. Tempat kost kami tiga tingkat, lantai satu untuk parkiran kendaraan kami, lantai dua untuk kamar laki-laki, dan lantai tiga untuk kamar perempuan. Di sini lebih bersih dibandingkan kost yang dahulu aku tempati untuk mengintai gerak-gerik Citra. Ada sekitar dua puluhan kamar di setiap lantainya, ruangan cukup besar seperti halnya apartemen, ada dapur dan kamar mandi di dalam. Cukup nyaman walau pun sedikit mahal.
Ketika itu aku mendengar suara gaduh di lantai atas, aku segera berlari ke sana, dan mendapatkan dua gadis sedang berkelahi, mereka sedang bercakar-cakaran dan menarik-narik rambut. Aku segera meleraikan mereka, dengan mudah kulerai mereka. Aku seorang polisi, namaku Wahyu, aku mengancam mereka akan ku bawa ke kantor polisi kalau melakukan perkelahian lagi. Kiki seorang yang ngott, ia tidak mau berdamai, sedangkan lawannya yang bernama Siska sudah meminta maaf dan ingin berjabat tangan. Kuminta Siska kembali ke kamarnya, sedangkan Kiki ku tenangkan. Ku bawa ke cafe yang berada di depan kost, sejak itulah kami mulai dekat.
Entah berpacaran atau tidak, tapi kami sudah cukup dekat, bahkan sangat dekat. Aku mulai melupakan Citra, gadis yang pernah menjadi target operasiku, ia adalah seorang pecandu narkoba, sekarang dia sedang direhabilitasi, dan sudah lama aku tidak mengunjunginya, semoga saja dia semakin membaik.
Malam itu Kiki sedikit takut ketika kami pulang dari bioskop, kami menonton film horor Hollywood yang berjudul Annabelle, cerita boneka hantu yang memiliki kekuatan supranatural jahat. Entah kenapa malam itu Kiki bilang ia tidak bisa tidur karena terngiang-ngiang dengan film tersebut, dan aku terpaksa mengijinkannya beristirahat di kamar kost ku.
Penisku terasa sangat mengeras di balik celanaku, agar lebih leluasa aku pun segera membuka pakaianku hingga bugil. “Mas, itu tititnya besar, Kiki belum pernah lihat..”, katanya seperti gadis lugu. “Kiki penasaran? Lihat saja…”, aku mengarahkan penisku ke arahnya. Kiki memperhatikan penisku dan diraba-rabanya.
Beberapa menit kemudian aku mulai mengajarinya. Aku duduk di kasur dan Kiki berjongkok di lantai, aku mengajarinya cara memainkan penis dan menyepongnya. Kiki dengan cepat bisa belajar, ia seperti mudah sekali mengerti dengan apa yang kuarahkan. Kiki semakin profesional mengocok dan menyepong penisku. Kuperhatikan wajahnya yang sedang maju mundur di selangkanganku, penisku keluar masuk di mulutnya. Ia kadang-kadang menjilatinya.
Wajahnya sungguh ayu, mirip dengan anggota JKT48 yang bernama Nabilah. Kubayangkan wajah artis itu yang sedang menyepong penisku, oh sungguh nikmat hingga aku hampir berejakulasi. Kutahan sepongan Kiki, aku tidak mau segera mengusaikan semua ini. Aku mengangkatnya, aku lalu merebahkannya kembali ke kasur, kembali kuciumi bibirnya. Sedikit berbeda, setelah menyepongi penisku, bibir Kiki terasa berbeda, ada sedikit bau rasanya. Tidak mau lama menikmati bibirnya itu, aku pun kemudian mengarahkan ciumanku ke leher hingga menuju ke susu nya kembali.
Indah susunya, kuremas dan kusedoti putingnya. Sungguh nikmat rasanya, aku telah mengagahi pacarku, pacar yang usianya terpaut cukup jauh denganku. Susunya segar, aku sangat menyukainya, putih mulus dan harum. Beberapa menit berlalu aku pun mulai meraba ke arah vaginanya, jembutnya yang masih jarang-jarang menandakan dia baru bertumbuh remaja. Aku mulai meraba bagian garis tengahnya itu, Kiki sedikit malu-malu, namun aku mendekap mulutnya dengan bibirku agar aku leluasa memainkan jariku di vaginanya. Kiki merintih nikmat ketika aku memainkan daerah klitorisnya, sedikit geli membuat Kiki merontah ingin melepaskan tanganku dari vaginanya. Namun aku menindihnya kuat, lalu aku mulai memainkan jariku, keluar masuk di lubang vaginanya yang ternyata masih sangat sempit.
Sudah cukup lama dan tanganku mulai lelah memompa di dalam vaginanya itu, kini aku coba mengarahkan penis ku yang sedang mengaceng keras ke vaginanya. “Ah, sakittt…”, rintih Kiki karena vaginanya sedikit sempit sehingga penis besarku merobeknya. Aku dengan pelan menusukkannya, dan kemudian dengan perlahan pula menariknya keluar lagi. Ku ulangi sekali lagi agar Kiki terbiasa, namun aku tidak menariknya lagi, kutusukkan dalam-dalam lalu kutarik pelan namun tidak keluar, lalu ku masukkan lagi. “Ahhhh…..”, rintih Kiki sambil menggigit bibir bawahnya….Baca selengkapnya

Cerita Dewasa Nikmatnya Ngentot Si Seksi Pembantuku


Cerita Dewasa – Ini dimulai saat saya mulai kuliah ke kota T. Karena saya punya saudara yang tinggal di sana, maka saya tidak perlu menyewa kamar kost untuk ditinggali.
Saya berumur 19 tahun waktu itu dan tinggal di rumah om saya yang berumur 40-an dan bersama tante saya serta dua anak laki-laki yang masih sekolah di sekolah dasar. Rupanya di tempat om saya tersebut, mereka dibantu oleh pembantu bernama Sumini dari kota M yang berumur lebih tua 2 tahun dari saya, tubuhnya putih bersih, tinggi 160-an dengan rambut ikal dan ukuran payudara kira-kira 34B. Untuk wajahnya, dapat dikatakan manis, apalagi bila ia sedang tersenyum. Saya pun sempat berpikir yang tidak-tidak.
Karena waktu itu saya baru tiba, saya sedang sibuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Sampai memasuki bulan keempat, saya mulai terusik dengan cara Sumini berpakaian yang lebih cenderung pakaian tersebut dipakai saat tidur.
Bayangkan, ketika saya pulang kuliah siang hari dia hanya memakai daster yang pendek sekali dan karena daster tersebut berwarna terang, maka bra dan celana dalamnya terlihat dengan jelas membayang. Pikiran saya waktu itu, wah, pembantu ini sepertinya memancing sesuatu… namun karena saya belum berani, maka saat nonton televisi bersama dia (sambil menyuapi anak-anak om saya yang masih SD) saya sering mencuri lihat ke bagian dalam pahanya yang putih mulus karena dia duduk bersila di lantai.
Om dan tante saya adalah pegawai di sebuah perusahaan dan kantor pemerintah, jadi sehari-harinya selalu sibuk, ditambah banyaknya akitivitas lain yang mereka kerjakan. Sehingga terkadang rumah om saya selalu kosong dari pagi hingga malam sekitar pukul 07:00, paling yang ada di rumah hanya si Sumini dan keponakanku yang kecil-kecil.
Suatu saat, siang hari, saya yang sedang membayangkan bagaimana cara meniduri si Sumini, tiba-tiba mendengar Sumini menutup pintu kamar mandi di belakang. Karena pegangan pintu kamar mandi tersebut rusak dan sedikit berlubang di pegangan kuncinya, maka saya punya pikiran iseng untuk mengintipnya.
Saat mengendap dan membungkukkan badan mengintip, saya melihat pemandangan menakjubkan. Sumini sedang mengguyur tubuh molek nan putih miliknya. Seketika saya menjadi terangsang hebat. Payudaranya yang lumayan besar itu masih montok sekali dan siap diremas. Juga memeknya yang nampak bersih dan polos.
Titit saya yang sudah menegang sepertinya tidak lagi bisa diajak kompromi. Saya harus menidurinya sekarang, atau tidak sama sekali. Begitu pikiran saya saat itu.
Karena hari itu masih siang dan adik-adik sepupuku sedang main di rumah tetangga yang lumayan jauh, maka saya langsung bergegas menutup pintu samping, depan dan belakang lalu menguncinya. Kemudian saya masuk ke kamar si Sumini untuk menanggalkan celana pendek saya dan membiarkan titit saya mengacung-ngacung tegang.
Begitu selesai mandi, saya mendengar langkah Sumini mendekat. Saya tahu, Sumini kalau sehabis mandi pasti hanya membaluti tubuhnya dengan handuk, makanya saya menunggu di balik pintu kamarnya untuk menyergapnya.
Saat Sumini masuk, saya langsung memeluk dan menciumi bibirnya, supaya ia tidak teriak…
“Mas, ssshhhhh……mmmpppphhhh..” Sumini melenguh ketika saya menyumpal mulutnya dengan bibir saya tanpa memberi kesempatan dia untuk berteriak atau tindakan lain yang bisa membahayakan saya.
Sumini berontak, namun sepertinya dia juga menginginkannya. Saya berpikir sesaat, ini memang saatnya.
Dengan tangan kiri saya tetap memeluk dia, namun tangan kanan saya mulai mempeloroti handuknya dan terbukalah semuanya… Setelah itu saya remas pelan, supaya tidak terlihat diperkosa, tetek-nya yang ranum dan putih itu. Sambil memainkan putingnya perlahan.

Baca Cerita Selengkapnya »

Cerita Kisah Seks Karyawan Salon Yang Cantik Dan Ganjen


Cerita Dewasa Seks – Aku kerja dì sesuatu salon. Salon ìtu terletak dì satu komplex perkantoran. Dìkomplex ìtu ada sesuatu supermarket besar 3 lantaì dìmana lantaì paling atas dìpakai untuk food court. Salon dìmana aku bekerja terletak dì satu sìsì satu resto yang terletak dìdepan pìntu keluar komplex. Kerjaanku dì salon ya cucì rambut dan krìmbat.
cerita-sex-karyawan-salon-sexy-ganjenCerita Sex: Karyawan Salon Sexy Ganjen – Ist
aku masìh junìor dì salon ìtu sehìngga memperoleh tugas yang rìngan-ringan saja. 1 harì aku memperoleh customer, seorang laki-laki berusia 30an, ganteng banget deh orangnya, suka aku ngelìatnya. nasib baik dìa mo potong rambut dan sesudah ìtu krìmbat. Aku mendapat tugas mencucì rambutnya, kemudìan stylìst memotong rambutnya. Selesaì potong rambut aku yang handle krìmbatnya. nasib baik meja yang aku pakai untuk krìmbat agak terpìsah yang laen gara-gara salon ketìka ìtu rame.
Memang ìtu meja tambahan yang baru dìpakai kalo salon rame, gara-gara tambahan maka mempunyai letak agak terpìsah darì deretan meja laennya. Selama aku ngerjaìn krìmbat, dìa ngajakìn bercakap-cakap.
“Namanya siapa”.
“ìnes pak”.
“Kok pak sìh manggìlnya, jadì ngrasa dah tua”.
“abìs ìnes mestì manggìl apa? Bang aja deh ya”. Darì Logatnya kayanya dìa orang darì tapìan na ulì.
“Kamu yang palìng muda ya dìsìnì”.
“ìya bang, masì junìor”.
“Tapì asìk kok krìmbat nya”.
“Makasìh bang”.
“Kamu palìng cantìk deh Nes, mana seksì lagì”.
“Ah bìasa ja bang, abang terlalu mujì ìnes neh, jadì malu”.
“Kamu pulangnya jam brapa Nes”. “Kalo salon tutup bang”.
“ìya jam brapa”. “Napa sìh bang nanya-nanya, mo anterìn ìnes pulang”.
“Mau?” Aku cuma tersenyum.
“Jam 6an bang salonnya tutup”.
Selesaì krìmbat, aku dapet tìp yang lumayan besar, belon pernah aku dapet tìp sebesar ìtu.
“Makasì banyak bang, eh abang namanya sapa ya”‘
“Frans”, jawabnya sambìl menìnggalkan salon. gara-gara banyak kerjaan harì ìtu, aku lupa akan obrolanku bang Frans.
Pulangnya, ketìka melaluì resto dìderetan palìng ujung darì sìsì dìmana salon berada, tìba-tiba aku mendengar dìndìng kaca restonya dìketuk-ketuk. Aku menoleh, kulìhat bang Frans senyum sambìl manggìl aku ayunan tangannya. aku masuk ke resto ìtu dan duduk dìseblahnya.
“Nes, mo makan apa neh”.
“wah abang beneran neh mo nganterìn ìnes pulang?’
“Makan dulu lah”.
Aku pesen ja makanan yang aku rasa enak, harga gak kulìhat lagì, pastì dìbayarìn sì abang. Sambìl makan sì abang senyum ngelìatìn aku terus.
“Betul kan, kamu tu cantìk lo Nes”.
“abang neh, gak brentìnya mujì ìnes, cuma pakai baju kumel gìnì ja dìbìlang cantìk”.
“Ya udah, abìs makan aku belììn kamu pakaian ya”.
“Bener bang?” Dìa membuat ganguank.
Pesenanku dateng dan aku mulaì menyantap makanan lahap, enak banget terasa, palagì dìbayarìn. Kalo bayar ndìrì mah mìkìn sejuta kalì makan dìsìtu gara-gara harga makanannya mahal2. Habìs makan, aku dìajaknya ke mal yang mempunyai letak gak jauh darì komplex perkantoran. Aku membìarkan tanganku dìbersama sì abang. Bangga lagì jalan ma lelakì ganteng kaya sì abang, mana dìbersama2 lagì. Kìta masuk ke dept store yang ada dì mal.
“Nes kamu pìlìh deh mo belì pakaian apa”.
“Beneran nìh mo belììn ìnes pakaian, abang baek banget sìh”.
Aku melakukan dugaan pastì ada bakwan dìbalìk udang, tapì egp ja lah, yang pentìng kan dìblanjaìn, lagìan sì abang ganteng banget. Gak rugì deh dìentot ma dìanya. Aku belì jìns, tanktop, trus aku nanya,
“Daleman bole belì bang”.
“Bole bangetz, belì yang seksì-seksi Nes”. Aku belì g strìng dan bra yang tìpìs, kalo ampe dìa ngajakìn maen, aku mo pakai tu lìngerìe.
Selesai blanja, aku digandengnya menuju basement, parkiran.
“Kamu mesti pulang cepet Nes”.
“Mangnya abang mo ajak Ines kemana, Ines kos kok bang, gak da yang nungguin”.
“Ketempatku yuk”.
“Mo ngapain bang”.
“Kita ngobrol santai ja, kamu besok kerja gak”.
“Besok giliran aku off bang”.
Aku masuk ke mobilnya. Dalam perjalanan pulang, kami ngobrol ngalor ngidul. aku open aja kedianya. Aku crita petualangan sexku dengan lelaki yang sudah bukan abg lagi. Aku bilang sudah sebulan ini aku gak kencan ama lelaki.
“Wah, kalo gitu kamu dah napsu banget dong Nes. Aku kan sudah gak termasuk abg, jadi boleh dong ikut dalam petualangan Ines”.
“Bisa diatur kok bang”. Selama perjalanan, dia mengelus pahaku dari luar jeans ketatku tentunya.
“Ih, si abang, dah napsu sama Ines ya”.
“Kalo napsu sih dari tadi Nes”.
“Kalo dah napsu artinya dah ngaceng ya bang”, kataku sambil mengelus selangkangannya.
“Ih, kayanya besar ya bang, keras lagi”, aku mulai meremas selangkangannya.
“Ines mo liat duluan, buka aja ritsluitingnya”.
Aku segera menurunkan ritsluiting celananya dan tanganku masuk ke dalam cdnya merogoh kontolnya.
“Ih besar banget bang, panjang lagi. Ines belum pernah ngerasain yang sebesar dan sepanjang ini”, kataku sambil mengeluarkan kontolnya.
Segera kukocok2nya batangnya. Lalu aku menunduk dan mengemut kepala kontolnya.
“Nes, diisep sampe aku ngecret dong”.
“Tempatnya sempit bang, Ines kocok aja yach. non0k Ines jadi basah bang, dah kepingin kemasukan kont0l gede abang”, aku mulai mengocok kontolnya keatas dan kebawah. Dia jadi melenguh kenikmatan.
“Masih jauh bang, tempatnya”.
“Enggak kok Nes, sebentar lagi sampe”, katanya sambil mempercepat lajunya kendaraan. Tak lama kemudian, sampailah kami di satu rumah. Dia belum ngecret dan aku menyudahi seponganku.
“Bang besar banget rumahnya kaya kont0l abang aja besar, punya abang ya”.
“Bukan Nes, punya kantor. Ini mes kantor, buat tamu yang perlu nginep. Sekarang lagi kosong, jadi kita pake aja yach”.
Kami menuju ke bagian belakang rumah, ada kolam renang disana. Tempatnya teduh karena banyak pepohonan dan tertutup tembok tinggi sehingga gak mungkin ada yang bisa ngintip.
Aku duduk didipan dipinggir kolam renang, dia duduk disebelahku. Dia memelukku. Dia mencium pipiku sambil jemarinya membelai-belai bagian belakang telingaku. Mataku terpejam menikmati usapan tangannya. Kupandangi wajahnya yang ganteng dengan hidungnya yangmancung. Tak tahan berlama-lama menunggu akhirnya dia mencium bibirku. Dilumatnya mesra. aku menjulurkan lidahku. Mulutnya terbuka perlahan menerima lidahku. Lama dia mempermainkan lidahku di dalam mulutnya.
Lidahnya begitu agresif menanggapi permainan lidahku, sampai-sampai nafas kami berdua menjadi tidak beraturan. Sesaat ciuman kami terhenti untuk menarik nafas, lalu kami mulai berpagutan lagi dan lagi. Dia membelai pangkal lenganku yang terbuka. Dibukanya telapak tangannya sehingga jempolnya bisa menggapai permukaan dadaku sambil membelai pangkal lenganku. Bibirnya kini turun menyapu leherku seiring telapak tangannya meraup toketku. Aku menggeliat bagai cacing kepanasan terkena terik mentari. Suara rintihan berulang kali keluar dari mulutku di saat lidahnya menjulur menikmati leherku yang jenjang,
“baaang….”. Aku memegang tangannya yang sedang meremas toketku dengan penuh napsu….Baca selengkapnya klik disini

Cerita Dewasa Hot Ngentot Dengan Pembantu Hottt


Saya ѕеmреt ѕеdih karena hаruѕ рiѕаh sama kekasih уang saya ѕауаngi.. Tарi kаrеnа ini promosi dari perusahaan maka saya terima dengan senang hati dan penuh semangat. Saya diangkat menjadi kepala kantor cabang di Semarang. Kisah Mesum 2017
Sеѕаmраi di Semarang saya dареt fаѕilitаѕ rumah dinas yang lumayan besar dilengkapi dengan isinya serta mobil dinas untuk operasionalku.
Sеtеlаh 1 bulаn bеrlаlu,saya merasa ga sanggup jika harus nguruѕi itu rumаh,mаklum saya bеrаngkаt раgi,рulаng mаlаm jadi rumаh асаk2аn dаn kоtоr bаngеt karena ga sempet ngurus. saya ngеrаѕа gа nуаmаn,dаn saya mutuѕin untuk nуаri pembantu buаt nguruѕi rumаh.
Saya ѕеmраtkаn dаtаngi ѕаlаh ѕаtu уауаѕаn реnуаlur di kоtа,saya ambil 1 оrаng уg saya рikir biѕа kеrjа,оrаngnуа biаѕа аjа,mаѕih mudа,umur 18 tаhun,asli banjarnegara,dаn alas an lain уg bikin saya рilih diа,diа kеliаhаtаn mahir bekerja ѕааt saya mеlihаt саrа рrаktеk di bеbеrара оrаng уg di tаwаrkаn..
Sеbеnаrnуа beberapa dari mereka ada yang dengan sengaja mencoba memikat saya dengan bahasa tubuhnya untuk tujuan lain. Tapi pilihanku tetap kepada Tutik karena memang niat awalku adalah mencari pembantu. Saya mintа Tutik di аntаr kе rumаh hаri ѕаbtu,kаrеnа saya рikir hаri minggu saya аkаn реrgi dаn Tutik bisa ngurusin rumahku
Hаri ѕаbtu sore оrаng уауаѕаn dаtаng mеngаntаr Tutik,dаn saya lunаѕi biауа аdminiѕtrаѕi,lаlu jаdilаh Tutik pembantu di rumаh saya. Hаri minggunya saya pergi berlibur dan tinggаl diа di rumаh,untuk bеrѕih2 dаn сuсi bаju уg udаh menumpuk. Hаri ѕеnin раgi saya dаtаng kе rumаh,saya ѕеnеng bаngеt rumаh udаh bеrѕih semua sudah tertata dengan rapi.
Kаrnа saya рuаѕ,saya kаѕih Titik uаng untuk beli keperluannya atau hanya sekedar untuk pegangan kalau kalau ada kebutuhan mendadak. Diа ѕеnеng bаngеt,saya bilаng itu di luаr gаji dаn uаng mаkаn..saya kаѕih diа uаng makan kаrеnа memang saya selalu makan diluar sebelum ada Tutik.
Hаri2 bеrlаlu,saya еmаng tidаk реrnаh mеmаndаng ѕtаtuѕ оrаng dаri реkеrjааnnуа,wаlаuрun Tutik аdаlаh реmbаntu,tр diа ѕеring сеritа tеntаng masalah рribаdinya,tеntаng оrаng tuа di kаmрung dll.
Dаri ѕitu saya tаu bаhwа оrtu Tutik sudah meninggal dаn Tutik terраkѕа bеkеrjа untuk mеnghiduрi adik adiknya,saya akhirnya jugа tаhu bаhwа Tutik di kаmрung рunуа расаr,dаn расаrnуа itu ѕеring tеlрon,Tutik kаdаng mеngеluh jugа kаrеnа расаrnуа ini ѕеring minjеm duit tр gа di bауаr. Saya ѕеring nаѕihаti diа ѕuрауа lеbih hаti2 dаlаm расаrаn,lеbih2 соwоk kауаk gitu,dаn diа рun mеngаngguk.
Kаmi tiар mаlаm nоntоn tv bаrеng,kаdаng bесаndа,bаhkаn kе mаll bаrеng untuk bеlаnjа ѕаbun dѕb..kаdаng kаlаu saya lаgi аdа duit saya bеliin diа bаju kаrеna saya tаhu bаjunуа itu2 аjа..
Tаk tеrаѕа ѕudаh 6 bulаn Tutik kеrjа di rumаh,dаn kеlihаtаn diа ѕаngаt bеtаh,tеrlihаt dаri bаdаn diа уg ѕеkаrаng jd lеbih gеmuk di bаnding ѕааt реrtаmа dаtаng..tр hаl itulаh уg mеnggаnggu рikirаn saya..bоdу nуа juѕtru bikin saya guѕаr..tоkеtnуа уg dulu kеlihаtаn kесil tр ѕеkаrаng mаlаh kеlihаtаn nуеmbul,bоkоngnуа уg dulu biаѕа аjа ѕеkаrаng jd mеnаrik,hаduh….saya рikir bаhауа ni..tр saya buаng jаuh2 реrаѕааn itu..
Diаm2 saya ѕukа ngintiр diа kаlо hаbiѕ mаndi…kаdаng saya jugа сuri2 раndаngаn kе аrаh раhаnуа kаlаu diа lg раkе bаju dаѕtеr dаn duduk ѕеmbаrаngаn…
Kisah Mesum Keperawanan Pembantuku – Suаtu hаri saya dареt tugаѕ dаri kаntоr untuk mеnguruѕ рrоуеk di Banyuwangi,saya hаruѕ реrgi ѕеlаmа 2 minggu..saya реrgi dаn bеrреѕаn ѕuрауа hаti2 jаgа rumаh ѕеlаmа saya реrgi kepada Tutik. Di sana saya sering sms mеnаnуаkаn kаbаr,dаn saya bеrаnikаn untuk ѕmѕ уg bеrnаdа mеmаnсing..ѕереrti
“km udаh mаndi bеlum ѕuTutik sexy?”…dаn diа рun mеmbаlаѕ dеngаn “udаh masku ѕауаng”…
Dаn saya раnсing2 diа dеngа ѕmѕ bаhwа ѕеbеnаrnуа saya ѕukа mа diа…tр tаkut di tоlаk kаrеnа Tutik udаh рunуа соwоk. Tаk di ѕаngkа Tutik mеmbаlаѕ dеngаn ѕmѕ уg ѕаngаt mеngаgеtkаn. Kisah Mesum 2017
“Mas kеnара gа bilаng,Tutik jugа ѕukа bаngеt mа mas,tр Tutik tаkut,Tutik kаn сumа реmbаntu”..
Wаh..ini уg saya tunggu…saya tlр diа..dаn kitа рun ngоbrоl раnjаng lеbаr tеntаng ѕеringnуа saya сuri2 раndаng…dll.
Selesai tugas saya рun рulаng kе Semarang,saya lаngѕung mеnuju rumаh..Tutik mеnуаmbut dеngаn ѕеnуumаn mаlu…saya рun mеnсubit lеngаnnуа..tаndа kаngеn. Saya bеrаnikаn mеngаjаk Tutik ngоbrоl mаlаm itu. Kаmi рun ngоbrоl,tр tеrlihаt ѕеkаli Tutik ѕаngаt kаku dаn tidаk ѕереrti biаѕаnуа saya bеrtаnуа
“kеnaра Tut”…
“gа ара2 а” Tutik mеnjаwаb.
Saya duduk mеndеkаti Tutik diа ѕаngаt tеrlihаt gеliѕаh saya dеkаtkаn bibir аnе kе bibir Tutik. Tutik ѕеdikit mеnghindаr..tр saya udаh реngеn bаngеt mеnсium Tuti. Saya ѕеdikit mеmаkѕа dаn kаmi рun bеrсiumаn,saya mаinkаn lidаh saya di di bibir Tutik…kаmi рun bеrgumul mеѕrа dеngаn hаngаtnуа di tеmаni hujаn,bibir kаmi ѕаling berpagutan.
Mаlаm itu tаk tеrjаdi ара2..Saya gа ingin buru2 mеlаkukаn ѕеѕuаtu..saya tаkut Tutik аkаn mintа реrtаnggungаn jаwаb bilа saya setubuhi diа mаlаm itu.
Eѕоk hаri nуа ѕерulаng kеrjа saya lаngѕung mаndi kаmi рun ngоbrоl ѕudаh mulаi сооl ѕuаѕаnаnуа udаh mulаi ѕереrti biаѕа lg. Tutik nоntоn tv,saya di ѕеbеlаhnуа,уg bеrbеdа аdаlаh ѕеkаrаng Tutik udаh bеrаni duduk dеkаt2 nеmреl kе tubuh saya. Saya mеmbukа реmbiсаrааn,saya bеrtаnуа tеntаng hubungаn Tutik dеngаn расаrnуа di kаmрung ѕеjаuh ара hubungаn уg mеrеkа lаkukаn..
Tutik bеrсеritа bаhwа mеrеkа mеmаng ѕеring bеrсiumаn dаn Tutik jugа реrnаh реgаng рunуа соwоknуа bеgitu рulа ѕеbаliknуа ѕаmbil bеrрurа2 сеmburu аku рun реrgi kе kаmаr. Tutik mеngеjаr kе kаmаr diа mintа mааf dаn bilаng bhwа Tutik mаѕih реrаwаn.
Saya bilаng gаk реrсауа…kаrеnа blm mеmbuktikаnnуа..kаmi рun ѕеdikit ngаdu аrgumеnt..dаn saya mintа реmbuktiаn kаlо Tutik mеmаng mаѕih bеnаr реrаwаn..
Tаk diѕаngkаn Tutik lаngѕung mеmbukа dаѕtеr уg di раkаinуа…Baca cerita selengkapnya klik disini

Cerita Dewasa Hot Bercinta Dengan Cewek Bispak di Mobil Taksi


Cerita Dewasa – “Selamat malam. Mau kemana, bu?” sapaan standar.
“Hotel Muria ya, pak.” jawabnya datar. Pandangannya menerawang ke luar jendela. Kebetulan saat itu sedang gerimis, mungkin membuat hatinya galau.
“Darimana tadi, bu? Kok jam segini belum pulang?” tanyaku basa basi sekaligus ingin memuaskan rasa penasaran yang tadi kupendam.
“…” dia diam saja sambil tetap memandang ke luar jendela. Aku memutuskan untuk berhenti bicara. Mungkin dia sedang tak ingin diganggu. Tak lama kemudian, sampai juga di hotel Muria. Dia membayar dengan memberikan uang tip empat ribu rupiah.
“Terima kasih, bu.” jawabku sambil menerima uang itu. Tapi dia masih tetap diam, hanya mengangguk pelan sambil meninggalkan taksiku. Tanda tanya masih tetap bergelayut di pikiranku.
***
Dua hari setelah itu, di tempat yang sama, perempuan yang sama.
”Selamat malam, bu.” senyumku mengembang, berusaha menyapanya ramah. Pikiranku merasa bahwa dia meminta diantar ke tujuan yang sama.
“Hotel Muria ya, pak.” ujarnya sambil kembali memandang ke luar jendela.
Kucoba menganalisis sendiri karena pikiranku semakin penasaran dengannya. Dari logatnya, sepertinya dia bukan orang Jakarta. Ditambah fakta bahwa dia minta diantar ke Hotel Muria, semakin menguatkan hal tersebut. Cuma yang masih menjadi tanda tanya, mau apa dia di Kemang pada dini hari? Kutengok sekilas tempat dia menunggu taksi, tak ada tanda-tanda klub malam atau tempat hiburan. Hanya ada beberapa cafe yang sudah tutup dan sebuah rumah makan 24 jam, serta dua buah mini market.
“Dari mana tadi, bu?” tanyaku dengan suara keras sehingga dia tak ada alasan untuk tidak menjawab. Demi memuaskan rasa penasaran.
“Oh, tadi… dari ketemu teman.” jawabnya singkat, masih menatap ke luar jendela meski kali ini tak gerimis.
“Sepertinya saya tak melihat ada cafe yang masih buka, bu.”
“Di restoran fast food, pak.”
“Oh begitu. Lalu temannya tadi sudah pulang?”
“Pulang duluan, pak, sudah ditunggu istrinya.” jawabnya datar, kali ini diakhiri dengan embusan napas berat dan pandangannya beralih ke layar ponsel. Aku jadi tak enak sering melirik ke spion. Konsentrasi lalu kukerahkan pada kemudi saja.
***
Esok harinya, bagaikan deja vu, kembali taksiku dihentikan olehnya, masih di tempat dan jam yang sama. Sebenarnya aku sengaja lewat tempat itu di jam yang sama, ingin bertemu dengannya lagi. Masih ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padanya.
“Malam, mbak. Hotel Muria?” aku beranikan diri memanggilnya ’mbak’. Tampaknya dia tidak keberatan.
“Iya, pak.” jawabnya, kali ini dengan senyum.
“Mbaknya bukan orang sini ya? Darimana, mbak?”
“Semarang, pak.”
“Mbaknya ke Jakarta dalam rangka apa? Cuma ketemu teman atau ada urusan lain, mbak?” tanyaku hati-hati. Tak ingin terkesan ingin tahu urusan orang, meskipun kenyataannya memang begitu.
“Iya, cuma ingin bertemu teman saya itu. Eh, sebetulnya pacar sih, pak, bukan teman.”
Aku mencoba menggali ingatanku. Kalau tak salah kemarin dia bilang bahwa ‘temannya’ itu sudah ditunggu istrinya. Apakah…
“Temannya, eh pacarnya itu, sudah punya istri ya, mbak?” Oke, ini sudah keterlaluan dan aku tak tersinggung jika dia minta turun. Tapi nyatanya tidak, dia masih tetap tenang di jok belakang taksiku.
“Iya, pak. Kami sudah berhubungan dari lama. Rumah tangga mereka bermasalah dan katanya mereka akan segera bercerai. Tapi entah, sampai sekarang masih seperti ini. Pertemuan-pertemuan kami tak diketahui istrinya, pak.”
“Mbak bahagia dengan hubungan itu?” Entah kenapa aku malah bertanya hal seperti ini. Rasanya ingin menampar mukaku sendiri.
“Sebenarnya sih enggak, pak. Saya sudah menyakiti banyak orang, termasuk diri saya sendiri. Namun rupanya ada satu sisi saya yang bahagia karena bisa bersama dengan orang yang saya cintai, meski tak bisa memilikinya dengan utuh.”
Sampai di lobby Hotel Muria, dia menyerahkan sejumlah uang. “Pak, ini malam terakhir saya di Jakarta. Besok saya pulang. Terima kasih sudah menjadi teman mengobrol saya dua hari ini. Saya sangat menghargainya, pak.” dengan mata berkaca-kaca.
”Iya, sama-sama, mbak.” kukira dia akan langsung turun seperti biasanya, tapi ternyata…
”Pak,” dia memanggil.
”Iya, mbak.” kupandangi wajahnya yang cantik, juga tubuhnya yang sintal.
”Emm, boleh saya minta tolong?” tanyanya.
”Silahkan, mbak. Kalau memang bisa, pasti saya bantu.”
”Bapak nggak keburu pulang ’kan?”
Kulirik jam di dashboard, jam 2 lewat 5 menit. Sudah larut, istriku pasti sudah menunggu di rumah. ”Nggak, mbak. Memangnya kenapa?” tapi demi wanita ini, aku rela menundanya.
”Bapak mau menemani saya?” tanyanya lirih, campuran antara rasa marah dan takut.
Aku tak langsung menjawab, kucoba untuk mencerna perkataannya. ”Menemani gimana. Mbak?” kutanya balik. Aku butuh kepastian. Apa ini sesuai dengan bayanganku?
Tidak menjawab, wanita itu malah menyeberangkan tangannya melewati pinggulku untuk meraih setelan jok tempat aku duduk. Jok itu langsung bergerak ke bawah dengan aku tergolek di atasnya. Dan yang kurasakan berikutnya adalah bibir basah wanita itu yang langsung mencium mulutku dan melumatnya rakus.
Uh.. uh.. uh.. Aku tergagap sesaat, sebelum akhirnya aku membalas lumatannya. Kami saling memagut melepas birahi. Bisa kurasakan lidahnya yang runcing menyeruak masuk ke rongga mulutku. Dan reflekku adalah segera menghisap dan mencucupnya. Nikmat sekali rasanya saat lidah itu menari-nari di mulutku.
Bau harum perempuan itu juga menyergap hidungku. Beginikah rasanya bau tubuh wanita macam ini? Bau alami tanpa parfum sebagaimana yang sering dipakai istriku. Bau seorang wanita muda yang selama 3 hari ini sanggup membuatku penasaran. Bau yang bisa langsung menggebrak libidoku, sehingga nafsu birahiku lepas dengan liarnya saat ini.
Sambil melumat, jari-jari lentik perempuan itu juga merambah tubuhku. Dengan lincah dia melepasi kancing-kancing kemejaku. Kemudian kurasakan remasan jari halus pada tonjolan penisku. Uuiihh.. tak tertahankan rasanya. Aku menggelinjang. Menggeliat-geliat hingga pantatku naik-turun di jok yang sedang aku duduki. Sekali lagi aku merasa edan. Aku digeluti seorang wanita muda cantik yang bahkan namanya saja aku tak tahu!
Bibir manis perempuan itu terus…Baca selngkapnya klik disini

Cerita Dewasa Seorang Dokter Ngentot Dengan Pasien Yang Haus Seks


Cerita seks dokter – Aku menerima seorang pasien yang haus akan seks. Emang bener-bener gila tuh cewek. Ke dokter dianter sama suaminya, malah minta aq entot memeknya. Ya mumpung dapat memek gratis maka terjadilah pergulatan seru diantara kita berdua. mulai gaya doggy style sampe ke gaya sex sumo dan sex ninja sudah kami lakukan. Sudah masuk tahun ketiga aku buka praktek di sini semuanya berjalan biasa-biasa saja seperti layaknya praktek dokterr umum lainnya. Pasien bervariasi umur dan status sosialnya. Pada umumnya datang ke tempat praktekku dengan keluhan yang juga tak ada yang istimewa. Flu, radang tenggorokan, sakit perut, maag, gangguan pencernaan, dll.
Akupun tak ada masalah hubungan dengan para pasien. Umumnya mereka puas atas hasil diagnosisku, bahkan sebagian besar pasien merupakan pasien “langganan”, artinya mereka sudah berulang kali konsultasi kepadaku tentang kesehatannya. Dan, ketika Aku iseng memeriksa file-file pasien, Aku baru menyadari bahwa 70 % pasienku adalah ibu-ibu muda yang berumur antar 20 – 30 tahun. Entah kenapa Aku kurang tahu.
“Mungkin dokter ganteng dan baik hati” kata Nia, suster yang selama ini membantuku.
“Ah kamu . bisa aja”
“Bener Dok” timpal Tuti, yang bertugas mengurus administrasi praktekku.
Oh ya, sehari-hari aku dibantu oleh kedua wanita itu. Mereka semua sudah menikah. Aku juga sudah menikah dan punya satu anak lelaki umur 2 tahun. Umurku sekarang menjelang 30 tahun.
Aku juga berpegang teguh pada sumpah dan etika dokter dalam menangani para pasien. Penuh perhatian mendengarkan keluhan mereka, juga Aku tak “pelit waktu”. Mungkin faktor inilah yang membuat para ibu muda itu datang ke tempatku. Diantara mereka bahkan tidak mengeluhkan tentang penyakitnya saja, tapi juga perihal kehidupan rumah tangganya, hubungannya dengan suaminya. Aku menanggapinya secara profesional, tak ingin melibatkan secara pribadi, karena aku mencintai isteriku.
Semuanya berjalan seperti biasa, wajar, sampai suatu hari datang Ny. Syeni ke meja praktekku ..
Kuakui wanita muda ini memang cantik dan seksi. Berkulit kuning bersih, seperti pada umumnya wanita keturunan Tiong-hwa, parasnya mirip bintang film Hongkong yang aku lupa namanya, langsing, lumayan tinggi, dan …. inilah yang mencolok : dadanya begitu menonjol ke depan, membulat tegak, apalagi sore ini dia mengenakan blouse bahan kaos yang ketat bergaris horsontal kecil2 warna krem, yang makin mempertegas keindahan bentuk sepasang payudaranya. Dipadu dengan rok mini warna coklat tua, yang membuat sepasang kakinya mulusnya makin “bersinar”.
Dari kartu pasien tertera Syeni namanya, 28 tahun umurnya.
“Kenapa Bu .” sapaku.
“Ini Dok . sesak bernafas, hidung mampet, trus perut saya mules”
“Kalau menelan sesuatu sakit engga Bu “
“Benar dok”
“Badannya panas ?”
Telapak tangannya ditempelkan ke dagunya.
“Agak anget kayanya”
Kayanya radang tenggorokan.
“Trus mulesnya . kebelakang terus engga”
“Iya Dok”
“Udah berapa kali dari pagi”
“Hmmm . dua kali”
“Ibu ingat makan apa saja kemarin ?”
“Mmm rasanya engga ada yang istimewa . makan biasa aja di rumah”
“Buah2 an ?”
“Oh ya . kemarin saya makan mangga, 2 buah”
“Coba ibu baring disitu, saya perika dulu”
Sekilas paha putih mulusnya tersingkap ketika ibu muda ini menaikkan kakinya ke dipan yang memang agak tinggi itu.
Seperti biasa, Aku akan memeriksa pernafasannya dulu. Aku sempat bingung. Bukan karena dadanya yang tetap menonjol walaupun dia berbaring, tapi seharusnya dia memakai baju yang ada kancing ditengahnya, biar aku gampang memeriksa. Kaos yang dipakainya tak berkancing.
Stetoskopku udah kupasang ke kuping
Ny. Syeni rupanya tahu kebingunganku. Dia tak kalah bingungnya.
“Hmmm gimana Bu”
“Eh .. Hmmm .. Gini aja ya Dok” katanya sambil agak ragu melepas ujung kaos yang tertutup roknya, dan menyingkap kaosnya tinggi-tinggi sampai diatas puncak bukit kembarnya. Kontan saja perutnya yang mulus dan cup Bhnya tampak.
Oohh . bukan main indahnya tubuh ibu muda ini. Perutnya yang putih mulus rata, dihiasi pusar di tengahnya dan BH cream itu nampak ketat menempel pada buah dadanya yang ampuun .. Putihnya . dan menjulang.
Sejenal aku menenangkan diri. Aku sudah biasa sebenarnya melihat dada wanita. Tapi kali ini, cara Ibu itu membuka kaos tidak biasa. Bukan dari atas, tapi dari bawah. Aku tetap bersikap profesional dan memang tak ada sedikitpun niatan untuk berbuat lebih.
Kalau wanita dalam posisi berbaring, jelas dadanya akan tampak lebih rata. Tapi dada nyonya muda ini lain, belahannya tetap terbentuk, bagai lembah sungai di antara 2 bukit.
“Maaf Bu ya ..” kataku sambil menyingkap lagi kaosnya lebih keatas. Tak ada maksud apa-apa. Agar aku lebih leluasa memeriksa daerah dadanya.
“Engga apa-apa Dok” kata ibu itu sambil membantuku menahan kaosnya di bawah leher.
Karena kondisi daerah dadanya yang menggelembung itu dengan sendirinya stetoskop itu “harus” menempel-nempel juga ke lereng-lereng bukitnya.
“Ambil nafas Bu.”
Walaupun tanganku tak menyentuh langsung, melalui stetoskop aku dapat merasakan betapa kenyal dan padatnya payudara indah ini.
Jelas, banyak lendir di saluran pernafasannya. Ibu ini menderita radang tenggorokan.
“Maaf Bu ya ..” kataku sambil mulai memencet-mencet dan mengetok perutnya. Prosedur standar mendiagnosis keluhan perut mulas.
Jelas, selain mulus dan halus, perut itu kenyal dan padat juga. Kalau yang ini tanganku merasakannya langsung.
Jelas juga, gejalanya khas disentri. Penyakit yang memang sedang musim bersamaan tibanya musim buah.
“Cukup Bu .”
Syeni bangkit dan menurunkan kakinya.
“Sakit apa saya Dok” tanyanya. Pertanyaan yang biasa. Yang tidak biasa adalah Syeni masih membiarkan kaosnya tersingkap. Belahan dadanya makin tegas dengan posisnya yang duduk. Ada hal lain yang juga tak biasa. Rok mini coklatnya makin tersingkap menampakkan sepasang paha mulus putihnya, karena kakinya menjulur ke bawah menggapai-gapai sepatunya. Sungguh pemandangan yang amat indah .
“Radang tenggorokan dan disentri”
“Disentri ?” katanya sambil perlahan mulai menurunkan kaosnya.
Baca Selengkapnya klik disini

Cerita Seks Bersama Lina Oh Mantap Sekali

Cerita Seks Dewasa – Cerita ini merupakan pengalaman pribadi aku sendiri. Sebelum itu aku perkenalkan diri aku dulu, nama aku Beny, umur 17 tahun, tinggi 180 dengan berat 60kg aku sekolah di sebuah sekolah swasta yang terkenal di jakarta.
Aku mempunyai seorang pacar namanya Leni, tingginya 170 dengan berat 61kg berumur 24 tahun. Yaitu 7 tahun lebi tua dari pada aku. Seringkali teman aku menyebut aku sebagai simpanan tante-tante. Tapi aku senang-senang saja dengan perkataan teman-teman ku. Memang dari dulu aku lebih suka wanita yang lebih tua dari aku. Dan lebih dewasa tentang pelajaran sex tentunya.
Selama aku pacaran, aku belum pernah bertemu dengan Leni karena dia tinggal dikota Surabaya. Awalnya kami berkenalan dari sebuah game online yang mungkin sampai saat ini para wanita menyukainya gamenya. Kami berkenalan dari situ dan hingga menjadi pacaran.
Setiap hari kami pun selalu berkomunikasi melalu telepon. Pada suatu waktu dia menelepon aku pada pukul 22.00 aku pun asik bercerita apa adanya dengan dia. Dan boleh anda ketahui bahwa Leni memliki sifat hypersexsual tetapi dia masi perawan dan tidak pernah bermasturbasi. Dia tidak mau menghilangkan keperawanannya dengan bermasturbasi. Dan dy juga memiliki prinsip Virgin buat suami.sama dengan aku, aku juga masih perjaka tetapi aku selalu melakukan onani setiap hari.
Aku sering bercerita tentang pengalaman seks aku dengan melakukan onani. Dan ketika kami berbicara tentang seks, dengan tanpa malu aku bertanya:
“Yank, kamu sebenarnya mau gak sich kalo keperawanan kamu itu buat aku??”
“Ya, aku sih mau, tapi aku juga harus jaga prinsip aku. Aku maunya service kamu aja sampe kamu puas”, ujarnya.
“kamu emang ga mau aku puasin juga yach??”, tanyaku
“Mau lah yank. Mau banget malah. Tapi jangan di masukin ke memekku yah”, ujarnya dengan bicara tanpa malu.
Setelah beberapa lama memendam rasa ingin berhubungan dengan pacarku, akhirnya ketika libur sekolah 2007 kemarin aku meminta ijin kepada orang tuaku untuk berjalan-jalan ke Surabaya bersama teman-temanku. Dan kedua orang tuaku mengijinkan aku untuk pergi ke Surabaya untuk beberapa hari.
Singkat cerita, sebenarnya aku pergi ke Surabaya sendiri. Tidak di temani satu orangpun. Dari membeli tiket pesawat, transportasi dll. Ketika aku sampai di sana. Pacarku langsung menjemputku. Baru pertama kali ini aku melihat dia. Dia begitu cantik, sexy, dan kulitnya cokelat matang dan mulus sekali. Aku melihat bagian tubuhnya dari atas sampai bawah tidak ada satu bagian tubuhnya yang terlewatkan untukku perhatikan. Buah dada nya yang ukurannya cukup besar.
Dia memakai rok mini sebatas paha dan kaos T-shirt yang ketat dan tidak berlengan. Batang kemaluan aku pun di buat tegang ketika melihat keindahan tubuhnya. kapan lagi gue bisa ngerasain cewe kaya gini batinku
Kemudian aku pun di antar dia ke sebuah hotel dekat tempat kostnya di Surabaya.
Ketika sampai di hotel. Dia pun memesankan satu kamar buat aku dan dia untuk melakukan hubungan sexsual. Dan kami pun masuk ke kamar hotel.
“Len, cantik banget kamu Say”, godaku.
“ach masa? Kamu juga gagah dan ganteng yank”, ujarnya dengan suara genit
“Serius len, aku biasa Cuma liat kamu di foto tapi sekarang bisa langsung liat kamu secara langsung. Aku kagum sekali punya pacar kaya kamu”, ujarku
“Huw, dasar kamu!!”, sambil tertawa canda
Setelah duduk-duduk aku pun sudah tidak sabar ingin merasakan ciuman hangatnya. Ketika duduk di sofa aku pun langsung menciumnya dengan penuh nafsu. Dan dia juga membalas ciumanku dengan lembut. Dan lidah aku menjilat-jilat bibir dia. Ini baru pertama kalinya aku merasakan ciuman yang sangat menebarkan hatiku. Sehingga puncak nafsuku naik.dan aku pun memeluknya dengan erat sambil menciumi lehernya.
“Say, kapan nich di servicenya?”, tanyaku.
“Sante aja atuh, lagian kan kita belum makanujarnya.”
Kemudian kami pun memesan makanan terlebih dahulu dan setelah makan kami pun masuk ke kamar untuk menuntaskan nafsu aku.
Setelah masuk kamar dan kunci kamar aku kunci. Aku pun langsung merebahkan dia ketempat tidur dan tanpa malu-malu aku lumat bibir manisnya itu dengan bibirku. Dan dia juga menghambar lumatanku. Sehingga kami pun bercinta dengan romantis.
“say, hebat banget kamu cium akunya”, Goda Leni dengan tertawa centil….Baca Selengkapnya klik disini

Cerita Dewasa Seks Serunya Bertukar Istri


Cerita Seks dewasa, Ivan namaku berpostur tinggi dengan berat yang ideal serta penampilan dan wajah keren kalau kata teman-temanku, saat ini aku berusia 24 tahun, kelahiran Bandung. Terus terang aku termasuk lelaki yang mempunyai libido seks tinggi dan butuh variasi yang bermacam-macam dalam melakukan hubungan seks. Saat ini aku sudah bekerja dan mempunyai posisi yang cukup bagus. Serta sudah mempunyai seorang istri yang cantik dan berkulit putih mulus dengan postur tubuh yang menarik serta selalu merangsang nafsuku.
Cerita yang akan kutampilkan ini adalah pengalamanku beberapa waktu lalu. Saat itu aku mendapat undangan dari seorang teman lamaku yang bernama Jay. Jay adalah temanku semasa kuliah dulu di kota Surabaya. Sejak lulus dari kuliah kami tidak pernah bertemu, tetapi komunikasi melalui telepon tetap berjalan lancar. Saat ini dia juga sudah menikah, dan aku belum mengenal istrinya. Dia juga saat ini sudah berkerja di salah satu perusahaan besar di Surabaya, sedangkan aku berkerja di Jakarta sampai sekarang.
Pada saat menghubungiku, Jay mengatakan bahwa dia akan berada di Jakarta selama satu minggu lamanya dan tinggal sementara di sebuah apartemen yang telah disediakan oleh perusahaannya. Dia juga datang bersama istrinya dan saat ini mereka juga belum mempunyai anak seperti aku dan istriku, maklum kami kan masing-masing baru menikah dan masih fokus ke karir kami, baik istriku ataupun istri Jay hanya ibu rumah tangga saja, sebab kami pikir kondisi itu lebih aman untuk mempertahankan sebuah rumah tangga, karena dunia kerja pergaulannya menurut kami tidaklah aman bagi istri-istri kami.
Malam itu sampailah kami di kamar apartemen yang dihuni oleh Jay dan istrinya.
“Hai… Jay gimana kabar kamu, sudah lama yach kita nggak ketemu, kenalkan ini istriku Lusi,” kataku.
“Hai Van, nggak ngira gua kalau bakalan bisa ketemu lagi sama kamu, hai Lusi… apa kabar, ini Sari istriku, Sari ini Ivan dan Lusi…” kata Jay balik memperkenalkan istrinya dan mengajak kami masuk.
Kemudian kami ngobrol bersama sambil menikmati makanan yang telah disiapkan oleh Jay dan Sari. Kulihat Lusi dan Sari cepat akrab walaupun mereka baru ketemu, begitu juga dengan aku dan Jay.
Ketika Sari dan Lusi asyik ngobrol macam-macam, Jay menarikku ke arah balkon yang ada dan segera menarik tanganku sambil membawa minuman kami masing-masing.
“Eh.. Van gua punya ide, mudah-mudahan aja elo setuju… karena ini pasti sesuai dengan kenakalan kita dulu… gimana…” kata Jay.
“Mengenai apa…” kataku.
“Tapi elo jangan marah ya… kalau nggak setuju…” kata Jay lagi.
“Oke gua janji…” kataku.
“Begini… gua tau kita kan masing-masing punya libido seks yang tinggi, gimana kalau kita coba bermain seks bersama malam ini, dengan berbagai variasi tentunya, elo boleh pakai istri gua dan gua juga boleh pake istri kamu, gimana…” ucap Jay.
“Ah.. gila kamu…” kataku spontan.
Tetapi aku terdiam sejenak dan berpikir sambil memandangi Lusi dan Sari yang sedang asyik ngobrol. Kulihat Sari sangat cantik tidak kalah cantiknya dengan Lusi, dan aku yakin bahwa sebagai laki-laki aku sangat tertarik untuk menikmati tubuh seorang wanita seperti Lusi maupun Sari yang tidak kalah dengan ratu-ratu kecantikan Indonesia.
“Gimana Van… kan kita akan sama-sama menikmatinya, tidak ada untung rugilah…” kata Jay meminta keputusanku lagi.
“Tapi gimana caranya… mereka pasti marah… kalau kita beritahu…” aku balik bertanya.
“Tenang aja, gua punya caranya kalau elo setuju…” kata Jay lagi.
“Gua punya Pil perangsang… lalu kita masukkan ke minuman istriku dan istrimu.. tentunya dengan dosis yang lebih banyak, agar mereka cepat terangsang, dan kita mulai bereaksi.”
“Oke… gua setuju..” kataku.
Dan kami pun mulai melaksanakan rencana kami tersebut.
Jay mengambil gelas lagi dan memasukkan beberapa butir pil perangsang ke dalam dua buah gelas yang sudah diisi soft drink yang akan kami berikan kepada Lusi dan Sari. “Aduh.. asyik amat… apa sich yang diobrolin.. nich.. minumnya kita tambah…” kata Jay sembari memberikan gelas yang satu ke Sari, sedangkan aku memberikan yang satu lagi ke Lusi, karena kebetulan minuman milik mereka yang sebelumnya kelihatan sudah habis. Kemudian Lusi dan Sari langsung menenggak minuman yang kami berikan beberapa kali. Aku duduk di samping Lusi dan Jay duduk di dekat Sari, kami pun ikutan ngobrol bersama mereka. Beberapa waktu kemudian, baik aku maupun Jay mulai melihat Lusi dan Sari mulai sedikit berkeringat dan gelisah sambil merubah posisi duduk dan kaki mereka, mungkin obat perangsang tersebut mulai bereaksi, pikirku.
Kemudian Jay berinisiatif mulai memeluk Sari istrinya dari samping, begitu juga aku, dengan sedikit meniupkan desah nafasku ke tengkuk Lusi istriku.
“Sar… aku sayang kamu…” kata Jay.
Kulihat tangannya mulai meraba paha Sari, istrinya.
“Eh Jay… apaan.. sich kamu… kan malu… akh.. ah…” kudengar suara Sari halus.
“Nggak pa-pa.. ah… ah… kamu sayangku… ah…” desah Jay meneruskan serangannya ke Sari.
Melihat kondisi itu, Lusi agak bingung… tapi aku tahu kalau dia pun mulai terangsang dan tak kuasa menahan gejolak nafsunya..Baca selengkapnya disini